Wednesday, August 31, 2005

selamat jalan cak nur ='(

Image hosted by Photobucket.com

sekitar 1 1/2 tahun yg lalu gw pernah makan di sushi tengoku (radio dalam) sama anne. waktu itu emang lagi jam2 makan malam, jadi banyak juga orang yg ngantri. nah pas lagi asik2 makan, tiba2 di antara orang2 yg ngantri itu terlihat sosok ramah tokoh idola gw: cak nur, yg datang bersama istrinya.

waaahhh... gw langsung excited gitu. soalnya kayaknya baru sekali itu gw ngeliat cak nur langsung dari jarak dekat (mungkin terpisah satu atau dua meja lah). tapi gw bingung, gw harus gimana. gw sempet bilang ke anne: "apa kita tawarin dia duduk satu meja ama kita aja ya?" soalnya masih ada 2 kursi kosong. tp terus terang gw sungkan dan ragu2, gw khawatir nanti cak nur-nya jadi gak enak atau gimana. yaa.. akhirnya gw cuma diem. padahal ingin sekali gw menghampiri cak nur dan bilang:

"om, saya ini penggemar om. saya selalu kagum dengan pemikiran2 dan buku2 om. termasuk pandangan2 om tentang islam, masyarakat madani, dan pluralisme. walaupun saya bukan muslim. kalau mau, om boleh duduk dulu satu meja dengan saya, sementara menunggu orang lain selesai makan."

(yg di kepala gw, gw emang manggil dia "om", mungkin karena gw kenal dan cukup akrab sama anaknya: mikail).

gw tidak menghampiri cak nur dan kata2 itu tidak pernah tersampaikan, seperti gw menganggap ide itu hanyalah ide yang gak penting di saat itu. tp sekarang gw menyesal, kenapa gw nggak melakukan apa yang ada di pikiran gw waktu itu.

sekarang tokoh besar, guru dan teladan bangsa itu telah tiada tanggal 29 agustus lalu. dan gw menyia2kan kesempatan untuk bicara dengan dia. walaupun sekadar menyampaikan penghargaan gw, atau sekadar menawarkan tempat duduk. (walaupun kalo gak salah dia juga nggak menunggu terlalu lama sampai mendapatkan meja.) dan gw selalu ingat ekspresi wajah cak nur ketika itu: ramah, tersenyum, dan memancarkan aura yang baik (walaupun gw nggak tau apa yang ada di balik ekspresinya itu: apakah dia sedang sakit, ataukah dia sedang sedih?).

gw sediihhh banget.. ='( indonesia baru saja kehilangan salah satu anak terbaik bangsanya. ingin kupercaya akan ungkapan: mati satu tumbuh seribu. semoga demikian jg ide2 dan pemikiran cak nur. supaya bangsa ini bisa jadi lebih baik lagi.

terima kasih cak nur. karya dan teladanmu tidak akan dilupakan orang.

3 Comments:

At September 09, 2005 10:59 AM, Blogger Asri said...

sama saya juga merasa kehilangan sosok yang mampu menjembatani pluralisme dan mampu mengaktualisasikan konsep Islam dengan memadukan cara yang cukup keras tapi juga elegan. Beruntung anda bisa mengenal sosok beliau lebih dekat, saya sejak lama mengenal pemikiran dan karakter beliau lewat buku-buku dan media massa. Semoga Tuhan YME menerima semua amal ibadah beliau dan mengampuni segala dosanya.

 
At September 13, 2005 2:29 PM, Anonymous Anonymous said...

ehem...(komen gk penting..) =P

 
At February 12, 2006 7:55 PM, Anonymous Anonymous said...

Selamat Jalan Cak Nur..

Selamat Valentine buat teman teman semua..

 

Post a Comment

<< Home