Thursday, January 27, 2005

desaku

desaku yang kucinta
pujaan hatiku
tempat ayah dan bunda
dan handai taulanku

tak pernah kulupakan
tak pernah bercerai
selalu kurindukan
desaku yang permai...


***



sebuah lagu yang dinyanyikan
di sebuah SD darurat
di lokasi pengungsian
di meulaboh, aceh barat

namun pak guru suparto
tak kuasa menahan tangisnya
dan murid2nya
hanya bisa terdiam

"nanti setelah mengungsi
kita pulang ke kampung halaman ya"
ujar suparto lirih

***

apalah artinya lagu ini bagi seorang gw
yg lahir dan dibesarkan di kota besar

tapi toh kenangan masa SD
yang penuh cerita dan nyanyian
itu tak mudah hilang

meski bagian dari
sistem kurikulum orde baru
yang penuh kebohongan

sebuah imaji
tentang negeri yang indah

***

di lokasi pengungsian
anak2 SD itu menggambar
namun 7 dari mereka
menggambar pantai yang rusak
dan pohon kelapa bertumbangan

"ini gambar tsunami pak
cuma belum selesai"
kata ema
yang tempat asalnya
luluh lantak tersapu badai



***

negeri ini memang indah
tapi selalu salah diurus
terlalu banyak kesalahan sejarah
yang jadi kambing hitam terus

tapi alam tak kenal dosa
bergerak sesuka hati

***

desanya suparto telah habis disapu tsunami
4 dari 9 anggota keluarganya hilang

"dengan mengajar saya bisa melupakan becana tsunami.
namun setiap malam tiba, saya masih sering menangis."

***

negeriku yang kucinta
negeriku yang permai

yang membuat hatiku
bergetar pilu


(terinspirasi oleh "Pak Guru Suparto Pun Menangis di Depan Kelas" Kompas/Budi Suwarna, 27 Januari 2005)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home