Thursday, September 29, 2005

where truth well told and lies well hidden

mccann-erickson indonesia di bawah peter sandor itu persis orde baru. semuanya serba terlihat indah dan baik2 aja. nyewa tempat yang keren dan bergengsi (dan MAHAL!). menang pitching ini itu. hire orang banyak dengan gaji lumayan.

bahkan di saat satu dua klien mulai cabut, proyek2 dari existing client udah gak ada yang berarti banyak (secara kerjaan maupun duit), dan billing menurun, semuanya masih terlihat baik2 aja. ditutupi dengan retorika dan diplomasi ala soeharto, yang penting harmoni dan stabilitas.

padahal lama2 itu mulai jadi kanker yang merongrong tubuh, tanpa mendapat penanganan yang serius. ditambah mismanajemen apalah yang kita para kroco ini gak pernah tau. ibaratnya tampilan luarnya sehat, tapi dalemnya udah rontok. ini yang kemudian diakhiri dengan audit oleh mccann regional asia, dan peter sandor pun dilengserkan (dipulangkan ke negaranya).

the truth was: mccann-erickson indonesia is collapsing.

Image hosted by Photobucket.com
logo sekaligus filosofi mccann

didatangkanlah CEO baru: jan geritz, beserta seorang supervisor finance: niraj. satu demi satu program pemulihan mulai dilakukan, termasuk reshuffle karyawan untuk mengoptimalkan kinerja. tapi tampaknya keuangan kantor masih besar pasak daripada tiang. akhirnya tindakan pun terpaksa dilakukan: lay off karyawan besar2an.

bukan karena krisis bahan bakar. bukan karena krisis ekonomi dunia. tapi karena mismanajemen yang terjadi dari 1-2 tahun lalu. krisis2 global itu hanya memperparah, tapi bukan sebab utama.

sekarang, semua yang tersisa harus bekerja keras untuk membenahi puing2 ini, membangun lagi kantor ini. nggak tau berapa lama kita bisa bertahan. nggak tau berapa lama mereka (manajemen sekarang) bertahan.

ada setitik harapan di ujung sana. walaupun terowongan ini sangat gelap, penuh lubang dan jebakan, serta tikus2 kebohongan yang ada di pojok2 ruang.


secara gamblang kisah di mccann bisa diikuti lewat tulisan di blognya alia: we have woken dan tulisan tentang the after math: mccann black friday

atau di blognya tasha: hari-hari sial

simpati buat anak2 mccann ada di blognya glenn: buat teman-teman di mccann.

satu demi satu mereka bertumbangan

"and life barrels on like a runaway train
where the passengers change, but they don't change anything
you get off someone else can get on"

Fred Jones Part 2 - Ben Folds


* ditulis dgn kesedihan yg mendalam mikirin lay off keparat di kantor tercinta ini..

Friday, September 16, 2005

pola makan kita salah?

masyarakat di perkotaan yg cukup sejahtera biasanya punya pola makan yang tidak berkekurangan. artinya gizinya cukup, ada karbohidrat, protein, dan serat. kekurangan vitamin dan zat2 lainnya biasanya dipenuhi dengan vitamin/suplemen dan susu. namun yang sering tidak disadari adalah bahwa pada pola makan/hidup tersebut ada konsumsi beberapa zat yang berlebihan, yaitu: karbohidrat dan gula.

masalahnya kelebihan zat itu tidak selalu bisa dibuang oleh tubuh. yg ada malah akan menjadi tumpukan lemak (dan zat2 lain) sebagai excess baggage/kelebihan zat di tubuh, yang selain memperburuk penampilan juga bisa menjadi sumber penyakit (hahahaha.. bahasanya kayak buku2 tips pasaran gitu.. ;p)

(baca selengkapnya)

Friday, September 09, 2005

generasi yg dibodohi televisi

Image hosted by Photobucket.com

"The most important thing that we've ever learned
as far as children are concerned
Is never, never let them near a television set,
or better still just don't install the idiotic thing at all

It rots the senses in the head
It kills imagination dead
It clogs and clutters up the mind
It makes a child so dull and blind


He can no longer understand a fairytale, in fairyland
His brain becomes as soft as cheese
His thinking powers rust and freeze
He cannot think, he only sees"

-oompa loompa's-
(i mean roald dahl in "charlie and the chocolate factory")


huhuu.. bagus banget ya liriknya oompa loompa pas mereka nyanyi buat mike teavey.
mungkin itu yg menjelaskan kenapa ada perbedaan antara generasi yg banyak membaca dengan generasi yg banyak nonton TV. somehow dari orang2 yg rajin membaca gw sering mendapat banyak ilmu. sementara dari orang2 yg rajin nonton TV gw hanya mendapat banyak cerita.

itu sebabnya dulu kalo ada profil di majalah2, yg jadi idola biasanya emang tokoh2 besar kayak mahatma gandhi, martin luther king, sampai pimpinan2 negara. sementara kalo jaman sekarang, yg jadi idola pasti selebritis. huhuuu.. how decadent we are..

gw sendiri? hmmm.. gw semasa kecil juga dibiasain untuk baca. gw inget, jamannya SD-SMP kalo kita (gw, kakak gw, dan adik gw) naik kelas, pasti nyokap langsung ngajak ke gramedia. dan kita seneeeeng banget karena kita bakal dibeliin buku banyaakk sebagai hadiah naik kelas/rapor bagus (tentunya rapor gw biasanya yg paling biasa2 aja nilainya.. huehehehe). i wonder, kalo anak sekarang naek kelas hadiah dari orang tuanya apa ya???

bahkan, omelan nyokap gw kalo nilai gw jelek adalah: "kamu belajar dong, jangan cuma baca buku cerita melulu." hihihi.. kontras banget ya, kebayang kalo anak sekarang jangan2 omelannya: "kamu belajar dong, jangan cuma narkoba melulu." huahahahaha... (lucu, tp kok miris jg yaa...)

well tapi dr kecil gw juga senang nonton tv, walaupun gak semaniak itu juga. mungkin gw ini generasi yg di tengah2 ya. buktinya, sejak kuliah banyak banget buku yg gw beli tapi belum kebaca sampai sekarang. gw sangat malas membaca, makanya gw begitu banyak tertinggal dengan teman2 gw. lebih enak nonton DVD kemana2. hehehe..

gw beli beberapa DVD dokumenter yg sarat pengetahuan, tp gw juga males nontonnya. gw juga males nonton national geographic atau discovery channel. lebih enak nonton sitcom atau tv seri.. ;p

kalo mau bersikap agak moderat, sebetulnya banyak acara TV yg menghibur dan bagus/berkualitas. tapi yang harus diperangi adalah sinetron2 gak jelas dan some reality show yang benar2 pembodohan. tapi gimana dong ya kalo emang audience-nya seneng dibodohi atau dikasih mimpi2 doang?